BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Berdasarkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan(KTSP) tahun 2006, salah satu tujuan pendidikan jasmani di sekolah
menengah atas (SMK) salah satunya adalah agar
peserta didik memiliki kemampuan mengembangkan keterampilan pengelolaan
diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kesegaran jasmani. Tetapi dari
hasil uji coba clasmiting SMK Negeri 2 Kandangan. siswa yang ikut kegiatan ekstrakurikuler
Futsal dalam bertanding banyak yang mengalami kelelahan, siswa tidak bisa
bertanding selama dua babak fuul. Hal yang serupa juga dialami siswa yang
mengikuti ekstrakurikuler bola basket yang beruji coba dengan tim yang berbeda,
siswa yang ikut kegiatan ekstrakurikuler bola basket dalam bertanding banyak
yang mengalami kelelahan, siswa tidak bisa bertanding selama empat babak. Oleh karena itu, kesegaran
jasmani siswa yang ikut kegiatan ekstrakurikuler Futsal dan bola basket masih belum jelas. Untuk meningkatkan kesegaran jasmani
perlu latihan yang teratur, terjadwal, terorganisir, dan harus ada pelatih yang
handal dan ditunjang oleh faktor lain seperti postur tubuh, daya tahan
kardiovaskuler, daya tahan otot, kekuatan otot, kelenturan, komposisi tubuh,
kecepatan reaksi yang baik, dukungan pemerintah, aorang tua, dana serta
motivasi dari dalam diri siswa sendiri.
Saat pertandingan
berlangsung, banyak siswa yang mengalami kelelahan dalam kesegaran jasmani
salah satu yang terlihat dari daya tahan paru jantung siswa yang buruk sehingga
siswa belari terkeoh-keoh. Hal ini diperkuat oleh pernyataan dari Djoko Pekik
Irianto (2004:4) yang menyebutkan bahwa ”Daya tahan paru-jantung mensuplai
oksigen untuk kerja otot dalam jangka waktu yang lama”. Artinya semakin baik
daya tahan paru jantung semakin baik pula daya tahan. Hal lain seperti kekuatan
dan daya tahan otot siswa mungkin sangat kurang, ketika bertanding siswa tidak
mampu meloncat dan melompat dengan baik.
Untuk itu ”kekuatan otot yang cukup sangat diperlukan sebagai komponen
kesegaran” ( Brittenham, dalam Maulana Firdaus 2011 : 02. Gerakan siswa dalam menggiring dan menguasai
bola masih belum efektip, hal ini mungkin karena kurangnya proses belajar
mengajar (PBM) pendidikan jasmani disekolah yang mengajarkan tentang kesegaran
jasmani. Seharusnya guru memberikan pengajaran yang mengarah kepada kesegaran
jasmani, karena salah satu tujuan pendidikan jasmani disekolah yaitu ”Mengembangkan
kemampuan dan keterampilan anak secara menyeluruh baik fisik,mental maupun
intelektual” (Toho Cholik M dan Rusli Lutan, 1995:02).
Siswa yang
terkeoh-keoh saat pertandingan dan mengalami kelelahan mungkin daya tahan
paru-jantung kurang baik. Siswa yang mengalami kelelahan maka perlu mendapatkan
perhatian dengan latihan meningkatkan kesegaran jasmani yang terkait dalam
permainan futsal dan bola basket dengan menguasai jenis
latihan latihan seperti senam kesegaran jasmani. Hal itu mungkin juga
berpengaruh pada komponen kesegaran jasmani lainnya karena rendahnya daya tahan
paru-jantung tersebut. Selain itu kemampuan siswa dalam lari tidak menjadi
cepat lagi awalnya mampu berlari cepat pada saat babak kedua kecepatan larinya
menurun,akurasi tendangan menjadi kurang sempurna terkadang banyak yang tidak
terarah,pemberian bola ke arah teman tidak sempurna hal ini mungkin pengaruh
dari daya tahan otot siswa yang kurang baik. hal ini mungkin kurangnya proses
belajar mengajar disekolah mengenai kesegaran jasmani
Menurut Sudarno
(1992:9) “Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang melakukan pekerjaan
hariannya, serta masih bisa melakukan pekerjaan berikutnya.” Hal ini
menggambarkan semakin baik tingkat kesegaran jasmani seseorang, maka semakin
besar pula kemampuan fisik dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Melalui pengembangan dan pemeliharaan
kesegaran jasmani lewat ekstrakurikuler futsal dan bola basket, keberhasilan
akan berjalan selaras apabila sudah mengetahui status kesegaran jasmani siswa
yang ikut kegiatan ekstrakurikuler futsal dan bola basket.Usaha untuk
meningkatkan kesegaran jasmani siswa diantaranya ditingkatkannya penguasaan
kualitas pembelajaran dan kepelatihan guru untuk meningkatkan kesegaran jasmani
siswa, jikalau mampu mendatangkan pelatih yang profesional itu akan lebih baik
untuk siswa berprestasi. Sekolah juga harus mendukung dibantu dengan OSIS. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbandingan Kesegaran Jasmani Siswa
Yang Ikut Kegiatan Ekstrakurikuler futsal dengan bola basket Pada Siswa SMK
Negeri 2 Kandangan
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
pada masalah diatas dapat di identifikasikan berbagai macam permasalahan,
antara lain:
1. Kegiatan siswa yang ikut
kegiatan ekstrakurikuler futsal dan bola
basket di SMK
Negeri 2 Kandangan belum memperhatikan sepenuhnya kesegaran jasmani siswa.
2. Sistem daya tahan paru-jantung
yang kurang baik kemungkinan berpengaruh pada komponen kesegaran jasmani
lainnya.
3. Proses belajar mengajar di
sekolah masih kurang mengenai kesegaran jasmani
4. Perbandingan kesegaran jasmani
siswa yang ikut kegiatan ekstrakurikuler futsal dengan bola basket siswa SMK Negeri 2 Kandangan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah, permasalahan yang dibatasi dan akan diteliti adalah
perbandingan kesegaran jasmani siswa yang ikut kegiatan ekstrakurikuler futsal
dengan bola basket pada siswa SMK Negeri 2 Kandangan
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan
pembatasan masalah apakah ada perbandingan kesegaran jasmani siswa yang ikut
kegiatan ekstrakurikuler futsal dengan
bola basket pada siswa SMK Negeri 2 kandangan ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui tentang perbandingan status kesegaran jasmani yang
ikut kegiatan ekstrakurikuler futsal dengan bola
basket pada siswa
SMK Negeri 2 kandangan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna:
1.
Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan
bahan evaluasi seberapa baik kesegaran jasmani.
2.
Bagi guru pendidikan jasmani dan pelatih sebagai bahan pertimbangan dan
pengembangan dan pemeliharaan dalam meningkatkan kesegaran jasmani.
3.
Bagi sekolah dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan
dukungan kepada siswa yang ikut kegiatan ekstrakurikuler
4.
Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan keilmiahan
terutama dalam bidang kesegaran jasmani.
5.
Bagi Dinas Pendidikan, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk membantu penelitian yang serupa baik dari segi moril maupun
moral.
BAB II DAN BAB III HUBUNGI SAYA......
DAFTAR PUSTAKA
Afandi Kusuma, 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesegaran
Jasmani. http://zoudha.wordpress.com/tag/sepak-bola/
Ali Eliyus, 2005. Survai Tingkat Kesegaran Jasmani Siswi Kelas
II SMK Pangudi Luhur Tarcisius
Semarang. http://www.google.contoh skripsi penjas.com.
Djoko Lelono. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Banjarbaru.
Program Studi Penjaskesrek, JPOK-FKIP UNLAM.
Djoko Lelono. 2006. Buku ajar metodologi penelitian penjas/OR. Banjarmasin. Program Studi
Penjaskesrek, JPOK-FKIP UNLAM.
Djoko Pekik Irianto. 2004. Pedoman Praktis Berolahraga untuk Kebugaran
dan Kesehatan. Yogyakarta: Andi.
Hasan Alwi. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta:
Depdikbud, Balai Pustaka.
Maulana Firdaus. 2011. Perbandingan Kesegaran Jasmani Siswa yang
Mengikuti Ekstrakurikuler Bola Basket Dengan Sepakbola pada siswa SMA Negeri 2
Banjarmasin. Skripsi. Universitas Lambung Mangkurat.
Imam Sodikun. 1992. Olahraga Pilihan Bola Basket. Depdikbud.
KTSP. 2006. Mata Pelajaran Pendidikan jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta
Badan Standar Nasional Pendidikan.
Sony Setiawan. 2010. Perbandingan Status Kesegaran Jasmani Siswa
yang Mengikuti Ekstrakurikuler Bola Basket Dengan Sepakbola. Skripsi.
Universitas Lambung Mangkurat.
Sudarno, SP. 1992. Pendidikan Kesegaran Jasmani. Jakarta:
Depdikbud Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Sudjana. 2005. Metoda
Statistika. Bandung: PT Tarsito.
Suryosubroto, B. 1990. Tatalaksana
Kurikulum. http;//www.google.com.
ekstrakurikuler.(Diakses tanggal 7 November 2009)
Sutanti. 2007. Perbedaan Status Kesegaran Jasmani Antara
yang Mengikuti Ekstrakurikuler Bola Basket dengan Sepakbola pada Siswa Putera
Islam Sultan Agung I Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. Skripsi Semarang.
Universitas Semarang. http://www.google.com.contoh skripsi penjas. (diakses
tanggal 22 Maret 2009).
Toho Cholik M dan Rusli Lutan
1995. Pendidikan jasmani dan kesehatan.
Depertemen Pendidikan Kebudayaan.
Wahjoedi. 2000. Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Pusat Pengambangan Kualitas Jasmani.2010.Tes kesegaran jasmani Indonesia.Jakart
Depertemen
Pendidikan Nasional.
Widaninggar, W. 2003. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Umur
16-19 Tahun. Jakarta: Depdiknas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar